عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول " إنما الأعمال بالنيات , وإنما لكل امرئ ما نوى , فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله , ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها و امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه " متفق عليه
Umar Bin Khottob sang Amirul Mukminin, dulu Abu Bakar Shiddiq sebagai Kholifah, para shahabat kalau memanggil beliau “ya Kholifata Rosulillah” pengganti Sayyidina Rosul stelah wafat sebagai pemimpin. Setelah masanya Sayyidina Umar (yang begitu hebatnya) menggantikan Sayyidina Abu Bakar, beliau tidak mau dipanggil sebagai Kholifah, kemudian menanyakan pada para sahabat, lalu ada salah satu shahabat yang usul untuk dipanggil Amirul Mukminin, supaya tidak berat sebagaimana Kholifah. sejak itu beliau dikenal sebagai Amirul Mukminin (pemimpin orang2 mukmin).
Abu Khafsin (kun-yah) yaitu Sayyidina Umar Bin Khottob, orang arab itu senang dipanggil dengan kun-yahnya, karena kun-yah merupakan panggilan kehormatan, orang yang dihormati tidak dipanggil namanya tapi kun-yahnya, bahkan sampai orang-orang jarang yang kenal nama abu bakar kecuali dengan kun-yahnya.
Amirul mukminin mengucapkan “aku mendengar dari Rosulullah yang mengatakan”, “Sesungguhnya semua amal itu (sah) berdasarkan niyatnya, dan sesungguhnya sesuatu itu menjadi milik/hak seseorang berdasarkan apa yg diniyatkan. barangsiapa yang hijrahnya menuju Allah dan Rosulnya maka hijrahnya menuju Allah dan Rosulnya, dan barangsiapa hijrahnya karena dunia yang dijalaninya atau karena wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya menuju apa yg dihijrahinya. { Diriwayatkan oleh dua imam ahli hadits yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari (daerah Rusia) dan Abul Husain Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi di dalam kedua kitabnya yang paling shahih di antara semua kitab hadits}.
Dua kitab tersebut (shohih bukhori dan shohih Muslim) adalah shohih-sohihnya kitab hadits, dan sebagiannya ada dalam kitab (arbain) ini. Dasar daripada agama adalah tentang niyat,, hadits-hadits Imam Nawawi ini (arbain) adalah hadits pokok dan qoidah dalam Islam, dan banyak ditulis di awal kitab-kitab. semua amal kita berdasarkan atas niyat, tanpa niyat tidak ada perbedaan antara membasuh muka dengan wudlu, sholat juga berdasarkan niyat kalau tanpa niyat tak ada bedanya dengan senam, setiap orang juga dilihat niyatnya jika melakukan sesuatu, membaca Al-qur’an belum tentu mendapat pahala, tergantung niyatnya. Jika membaca Al-Qur’an dalam MTQ agar mendapat piala, yaitu niyatnya.
Dulu nabi Muhammad hijrah dari Makkah ke Madinah, para shahabat yang tertindas juga mengikuti kanjeng rosul hijrah dari Makkah menuju Madinah untuk menyelamatkan agamanya , maka niyatnya untuk Allah dan Rasul, ada yang hijrah karena kesepian dimakkah ditinggal suaminya ke Madinah, ada juga yang karena mendengar kabar bahwa di Madinah mudah mendapatkan pekerjaan dan sukses. Makanya tidak cocok transmigrasi dibahasa arabkan muhajirin, jelas niyatnya dunia, begitu juga mencari ilmu tergantung niyatnya. Mau apa saja tergantung niyatnya, mencakup dalam segala hal. Makanya hadits ini pokok dalam agama islam.