brand

Layout

Choose your preferred layout


Navigation

Menu comes in two modes: dark & light


Top Nav

Choose your liked color mode


Scrollable Header
brand brand
Puasa Bekal Manusia Dari Alloh
536x ditonton

CH
Radio NU
Dipublikasikan pada 2019-06-02T08:40:35.000Z

Penceramah kondang yang juga tokoh Nahdlatul Ulama, KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq menjabarkan asal usul penyebutan puasa di Indonesia. Menurutnya, perintah puasa bukanlah hal yang baru bagi masyarakat terdahulu.

Selain Islam semua agama, kata Gus Muwafiq memerintahkan umatnya untuk berpuasa seperti Agama Hindu, Budha, Yahudi, Kristen dan para nabi utusan Allah sebelum Nabi Muhammad saw.

Keterangan itu berdasarkan ayat Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183, yang mewajibkan puasa seperti diwajibkan kepada umat sebelum umat islam hadir. Artinya ada peradaban manusia yang melakukan itu sebelum memerintahkannya.

Selain itu, penyebutan kata puasa di Indonesia, tutur Gus Muwafiq, tidak terlepas dari kebiasaan masyarakat nusantara pemeluk Hindu yang melakukan tradisi upawasa, yaitu persiapan mukso.

“Mukso itu tidak makan tidak minum dan tidak menyentuh perempuan. Setelah islam datang, masyarakat mengenal perintah itu (puasa) mirip tradisi upawasa yang dilakukan orang zaman dahulu makanya mereka menyebutnya ‘puasa’,” tutur Gus Muwafiq saat mengisi ceramah pada kegiatan pelepasan peserta Mudik Berkah Bareng NU 2019 di Masjid Raya Hasyim Asy’ari di Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (30/5).

Inti dari ajaran itu, lanjut Kiai Asal Jawa Tengah ini, adalah menahan dari makan minum dan menyentuh perempuan selama waktu tertentu. Sehingga menurut Gus Muwafiq, puasa merupakan kurikulum kuno yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak ratusan tahun yang lalu sebelum Islam datang.

Di Indonesia, lanjut Gus Muwafiq, bulan puasa melahirkan banyak tradisi yang sangat beragam. Misalnya ada tradisi ngabuburit, sahur keliling, buka bersama dan mudik lebaran. Tradisi tersebut tidak ada pada negara negara lain yang memiliki penduduk Islam termasuk di tempat Islam itu diutus yakni Arab Saudi.

“Makanya Islam di Indonesia itu indah, sangat indah,” tuturnya.